Jumat, 18 November 2011

ikatan kimia


IKATAN KIMIA

       Pada bab sebelumnya telah dikemukakan bahwa golongan unsur-unsur menyatakan persamaan sifat, juga menyatakan persamaan jumlah elektron valensi. Golongan yang paling stabil, yaitu golongan VIII A (Gas Mulia) dengan jumlah lektron valensi sama dengan 8 (kecuali He = 2). Unsur unsur dalam golongan lain akan berusaha untuk mencapai kestabilan seperti Gas Mulia, dengan cara melepaskan elektron terluarnya, menangkap elektron yang dilepaskan oleh atom lain maupun dengan saling menyumbangkan elektron dengan atom lain untuk dipakai secara bersama-sama. Dengan demikian terjadilah ikatan antar atom yang sering dinamakan IKATAN KIMIA. Pada prinsipnya, ada dua jenis Ikatan kimia , yaitu Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen.


A.     IKATAN ION

       Ikatan ion yaitu ikatan yang terjadi antara ion positif (biasanya logam) dan ion negatif (non logam) dengan gaya tarik elektrostatik. Umumnya ikatan ion terjadi antara unsur-unsur yang elektronegativitasnya tinggi (Golongan Vi A dan VII A) dengan unsur yang elektronegatifitasnya rendah (Golongan I A dan II A).
Contoh :
1.       Ikatan antara atom Na (Gol. I A) dengan atom Cl (Gol. VII A).

Na : 2.8.1                      ®            Na+ : 2.8
                                                                                                        ®   NaCl
Cl  : 2.8.7                       ®            Cl-   : 2.8.8






                               Na+     Cl-

Dapat juga digambarkan dengan struktur Lewis :

        Na           +              Cl            ®            Na           Cl

                                                                        Rumus Molekul  : NaCl

               
2.       Bagaimana ikatan antara 11Na (Gol. I A) dengan 16S (Gol. VI A) ?

SOAL LATIHAN

1.       Gambarkan ikatan yang terjadi antara atom-atom berikut beserta rumus elektronnya :
  1. 19K dengan 35Br
  2. 12Mg dengan 17Cl
  3. 20Ca dengan 8O

2.      IKATAN KOVALEN

A.     TEORI IKATAN KOVALEN LEWIS

        Ikatan kovalen yaitu ikatan yang terjadi dengan cara pemakaian bersama elektron dari atom-atom penyusunnya. Dalam hal ini masing-masing atom penyusun menyumbangkan elektron. Pada umumnya ikatan kovalen terjadi antara unsur-unsur yang keelektronegatifannya sama atau hampir sama. Dalam penggambaran struktur Lewis dari suatu ikatan harus diusahakan sedapat mungkin agar semua atom yang terlibat jumlah elektron terluarnya menjadi delapan (terutama Atom pusat) atau dua (mendekati He khusus untuk H).
Contoh :
1.       Ikatan antara H dengan Cl menghasilkan HCl
H
                ®            H             Cl            ®            H             Cl
Cl
2.       Gambarkan Ikatan antara Cl dengan Cl membentuk Cl2
3.       Gambarkan ikatan dalam N2 dan O2.
4.       Dengan melihat ketiga contoh di atas, kesimpulan apakah yang dapat kamu ambil mengenai ikatan kovalen ?





B.   IKATAN KOVALEN POLAR DAN NON POLAR

Gambarkan struktur Lewis dari ikatan pada :
A.      H2
B.      O2
C.      HCl
D.      H2O

Jika diketahui harga keelektronegatifan berdasarkan skala Pauling dari F = 4,1; O = 3,5; Cl = 3,2; N = 3,0; H = 2,1; Perbedaan apa yang terlihat pada keempat model ikatan diatas ?
Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari keempat contoh di atas?




 


SOAL LATIHAN


Dengan menggunakan struktur Lewis, gambarkan ikatan yang terjadi pada senyawa  Cl2O, H2O, NH3, BF3, O2, N2, PCl6

C.    MOMEN DIPOL

Yaitu suatu ukuran terhadap derajad kepolaran. Momen dipol bergantung kepada besarnya muatan pecahandan pada jarak muatan negatif dan positif.



Momen dipol       = muatan  x  jarak



Momen dipol dinyatakan dengan satuan Debye, D
(Lihat tabel 1)

SOAL LATIHAN


Gambarkan struktur Lewis dari :
A.      NF3, PH3 , BF3 dan SO3
B.      CH3Cl dengan CCl4
C.      Gambarkan ikatan dalam CH4, NH3, CHCl3, CO2, H2O. Tentukan mana senyawa yang bersifat polar dan mana yang non polar.

D.     IKATAN KOVALEN KOORDINASI




       Ikatan kovalen koordinasi yaitu ikatan kovalen dimana elektron yang digunakan bersama hanya berasal dari salah satu atompenyusun, sedangkan atom lainnya hanya menyediakan empat kosong.


Contoh : Ikatan yang terjadi antara H+ dengan NH3






SOAL LATIHAN



1.       Gambarkan ikatan yang terjadi antara molekul BF3 dengan NH3
2.       Gambarkan ikatan ion/kovalen yang mungkin terjadi antara unsur-unsur 8X, 11Y dan 17Z (ikatan biner)
3.       Gambarkan ikatan yang terjadi dalam senyawa :
  1. HNO3
  2. H2 SO4
  3. H3 PO4   
  4. C2 H6
  5. C2 H4
4.       Di antara ikatan kovalen berikut, mana yang polar ?
  1. Cl-Cl                       C. NH3
  2. F-F                          D. CO2
5.       Di antara ikatan kovalen berikut, mana yang paling polar?
  1. F-Cl                        C. F-I
  2. Cl-Br                      D. Cl-I




PENGAYAAN

  1. TEORI VSEPR, MODEL TOLAKAN PASANGAN ELEKTRON KULIT VALENSI (Valence Shall Elektron Pair Repulsion)

       Pasangan elektron dalam tiap orbital ikatan hendaknya sejauh mungkin dari pasangan dalam orbital yang lain agar dicapai tolakan antar elektron seminimal mungkin.
Perhatikan contoh berikut :
CH4                                tetrahedral                            sudut ikatan 109,5°
NH3                        tetrahedral                            sudut ikatan 107,3°
Mengapa demikian ?





Jika LP : pasangan elektron bebas dan BP : pasangan elektron terikat, urutan besarnya energi tolakan adalah LP-LP > LP-BP > BP-BP. Berapa batasan dalam meramalkan struktur.
  1. Bila tidak ada LP dalam kulit valensi atom pusat, penataan geometrik pasangan elektron kulit valensi akan identik dengan geometri molekul.
  2. Bila terdapat LP, umumnya mungkin untuk meramalkan bentuk yang benar dari sebuah molekul dengan memperhitungkan selisih energi tolakan antara BP dan LP.
  3. Bila terdapat lebih dari delapan elektron dalam kulit valensi atom sentral dan tedapat satu pasangan menyendiri/lebih, maka pasangan menyendiri itu selalu mengambil posisi yang akan meminimalkanantaraksi.






Tabel 1 :Momen Dipol beberapa senyawa .

AB
Momen Dipol (D)
Bentuk molekul
AB3
Momen Dipol (D)
Bentuk molekul
C3Cl (g)
C3F (g)
HF
HCl
HBr
HI
CO
10,14
7,89
1,78
1,07
0,79
0,38
0,12
Linear
Linear
Linear
Linear
Linear
Linear
Linear
NH3
PF3
PH3
NF3
BF3
SO3
1,47
1,03
0,56
0,23
0
0
Piramidal
Piramidal
Piramidal
Piramidal
Datar trigonal
Datar trigonal
AB2
Momen Dipol (D)
Bentuk molekul
AB4
Momen Dipol (D)
Bentuk molekul
H2O
SO2
H2S
CO2
CS2
1,85
1,62
0,95
0
0
Angular
Angular
Angular
Linear
Linear
CH3Cl
CH2Cl2
CHCl3
CCl4
CH4
1,92
1,59
1,03
0
0
Tetrahedral
Tetrahedral
Tetrahedral
Tetrahedral
Tetrahedral
(Sumber : Keenan etal, Kimia Untuk Universitas, hal:174, Erlangga, Jakarta)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar