Jumat, 18 November 2011

redoks dasar



KIMIA REDOKS



A.     DEFINISI REDUKSI DAN OKSIDASI

Apa yang dimaksud dengan reaksi reduksi/oksidasi ?



* Ditinjau dari  hubungan dengan oksigen, 
    Oksidasi adalah  reaksi antara suatu zat dengan oksigen, sedangkan reduksi adalah hilangnya/berkurangnya  oksigen dalam suatu zat.
Contoh :

Oksidasi       : Fe(s)  +  O2(g)  è  Fe2O3(s)

Reduksi        : Fe2O3(s)  +  3 CO(g)  è  2 Fe(s)  +  3 CO(g)

* Ditinjau dari  hubungannya dengan serah terima elektron/naik turunnya bilangan oksidasi
    Oksidasi  adalah peristiwa lepasnya elektron dari suatu zat/naiknya bilangan oksidasi. Reduksi adalah peristiwa bertambahnya elektron pada suatu zat/turunnya bilangan oksidasi.
Contoh :

Oksidasi    : Cu(s)              è   Cu2+(s)  +  2e
Reduksi     : (Ag+(s)  +  e  è   Ag (s)
        
Total          : Cu  +  2 Ag+    è   Cu2+  +  2 Ag


                            Oksidasi  2 e
                                               reduksi  1 e


B.     BILANGAN OKSIDASI

        Bilangan oksidasi (BO/ biloks) adalah suatu bilangan yang diberikan pada suatu unsur atau molekul menurut aturan-aturan tertentu untuk menyatakan tingkat keteroksidasian / ketereduksiannya. Harga dari BO ini berkaitan erat dengan jumlah elektron yang dilepaskan atau yang diterima. Jika suatu zat menangkap elektron maka BO nya akan negatif. Sebaliknya jika suatu zat melepaskan elektron, maka BO nya akan positif.

Aturan-aturan dalam penentuan bilangan oksidasi :
1.       Unsur bebas/ molekul unsur mempunya BO sama dengan nol
Contoh : K, Na, Fe, H2, O2 dll
2.       Fluorin, F memiliki BO sama dengan –1 pada semua senyawa fluoridanya.
Contoh : BO Fluor dalam NaF adalah –1
3.       BO unsur logam dalam senyawanya selalu positif . Logam golongan IA, IIA, IIIA(Al dan Ga) BO sama dengan nomor golongannya.
4.       Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal sama dengan muatannya.
Contoh : BO Fe dalam ion Fe2+ adalah +2
               BO Na dalam ion Na+ adalah +1, dll
5.       Bilangan oksidasi H umumnya sama dengan +1, kecuali dalam senyawa hidrida (senyawa antara hidrogen dengan logam ), BO H sama dengan –1.
Contoh : BO H dalam HCl adalah +1
               BO H dakam NaH adalah –1
6.       Bilangan oksidasi O dlam senyawa oksida umumnya sama dengan –2, kecuali dalam senyawa peroksida (-1) dan superoksida (-1/2).
Contoh : BO oksigen dalam H2O = -2
              BO oksigen dalam H2O2 (Hidrogen Peroksida) adalah –1
              BO oksigen dalam KO2 (Kalium Superoksida) adalah –1/2
7.       Jumlah BO unsur-unsur dalam suatu senyawa netral adalah nol.
Contoh : Dalam HNO3,
              BO H  +  BO N  +  3.BO  O = 0
8.       Jumlah BO unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama dengan muatannya.
Contoh : Dalam HSO4-,
              BO H  +  BO S  +  4.BO O  = -1

Catatan : Dalam menentukan BO suatu unsur dalam senyawanya kita harus mendahulukan unsur yang prioritasnya tertinggi (yang BO nya sudah pasti) dari pada unsur yang belum pasti.

SOAL LATIHAN


Tentukan bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang digaris bawahi berikut ini !
A. Na2O                                         F. Ba(NO3)2
B. BaCl2                                         G. NH4NO3
C. NaOH                                       H. KClO3
D. CaCO3                                      I. NaO2
E. (NH4)2SO4                                 J. KO


C.      OKSIDATOR DAN REDUKTOR


        Oksidator adalah zat yang dapat menyebabkan zat lain teroksidasi. Oksidator sendiri akan menangkap elektron dari zat yang dioksidasi sehingga akan mengalami reaksi reduksi. Jadi oksidator mengalami reaksi reduksi.  Redukjtor adalah zat yang dapat menyebabkan zat lain terreduksi. Reduktor akan melepaskan elektronnya kepada zat yang direduksinya. Dengan demikian reduktor akan mengalami reaksi oksidasi.

Contoh :

Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi :

1. Fe2O3(s)  +  3 CO(g)  è  2 Fe(s)  +  3 CO(g)



    Reduktor  :
    Oksidator :

2. Cu  +  2 Ag+    è   Cu2+  +  2 Ag



    Reduktor  :
    Oksidator :

D.     REAKSI DISPROPORSIONASI/AUTOREDOKS

Apakah  reaksi disproporsionasi itu ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan reaksi berikut !
     Cl2(g)  +  2 OH-(aq)   è  Cl-(aq)  +  ClO-(aq)  +  H2O(l)


     Reduktor    : ................
     Oksidator   : ................
Kesimpulan :
Reaksi disproporsionasi/autoredoks adalah  ……………………..



E.     REAKSI REDUKSI DALAM PENGOLAHAN LOGAM

        Logam yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari merupakan kumpulan dari atom-atom logam yang saling berikatan dengan ikatan logam. Unsur logam di alam tidaklah terdapat dalam keaaan bebas, tetapi terdapat dalam bentuk senyawa dengan unsur-unsur lain.
Prinsip pengolahan logam adalah mengubah unsur logam dengan BO positif menjadi unsur logam bebas (BO sama dengan nol).
Reaksi umumnya dapat digambarkan sebagai berikut :

          Lx+    +    x e      è    L



                      Reduksi


Jadi dalam pengolahan logam terjadi reduksi ion logam menjadi unsur logamnya.

Misalnya :
Pada pengolahan  besi terjadi reaksi :

             Fe2O3(s)    +    3 CO(g)    è    2 Fe(s)   +    3 CO(g)


                                Reduksi                                                                


                                                                Oksidasi


Jadi, Gas CO dalam reaksi pengolahan besi ini berfungsi sebagai reduktor.

SOAL LATIHAN :
1.       Periksalah reaksi-reaksi berikut ini, apakah termasuk reaksi redoks atau non redoks !
A. H2SO4  +  NaOH    è   Na2SO4  +  H2O
B. Cu   +  H2SO4   è  CuSO4  +  H2
C.  Fe2O3  +  3 H2SO4   è   Fe2(SO4)3  +  3 H2O
D. 3 CuS  +  8 H2è   3 Cu(NO3)2  +  2 NO  +  3 S  + 4 H2O
2.       Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil reduksi dari reaksi :
A. Mg   +   HNO3   è   Mg(NO3)2   +   NH4NO3   +   H2O
B. 2 KClO3  +   3 S   è   2 KCl   +   3 SO2
3.       Reaksi berikut ini termasuk reaksi autoredoks atau bukan ?
2 H2S   +   SO2   è   3 S   +   2 H2O

F.        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar