GAS ALAM DAN MINYAK BUMI
Gas alam terbentuk oleh
peluruhan anaerobik tumbuhan. Gas alam terdiri dari metana (60 – 90% , atau
tergantung sumberbya), etana dan propana bersama nitrogen dan karbon dioksida,
kadang-kadang terkandung juga helium. Biasanya gas alam dan minyak bumi berada
bersama-sama.
Minyak bumi (petroleum)
terbentuk dari peluruhan tumbuhan dan hewan (terutama yang berasal dari
laut).Minyak bumi adalah campuan dari berbagai jenis hidrokarbon (hidrokarbon
jenuh, tak jenuh, alifatik, alisiklik dan aromatik) dan sedikit senyawa
nitrogen (1 – 6%)dan belerang. Hidrokarbon dalam minyak bumi ada yang berupa.
Dari sekian banyak penyusun minyak bumi, yang merupakan komponen terbesar
adalah hidrokarbon jenuh yaitu alkana dan sikloalkana.
Karena kerumitan susunannya, minyak
bumi sendiri tidak terlalu bermanfaat. Untuk meningkatkan kemanfaatannya, harus
dilakukan pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Tahap pertama ialah distilasi
fraksional, yang disebut distilasi (srtaight-run distillation). Dari distilasi
ini didapatkan fraksi-fraksi sebagai berikut :
¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
Jangka
t.d Banyaknya Nama Penggunaan
(oC) atom karbon
¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
dibawah 30 1 – 4 fraksi gas bahan bakar pemanas
30 – 180 5 – 10 bensin bahan bakar mobil
180 – 230 11 – 12 minyak tanah bahan bakar jet
230 – 305 13 – 17 minyak gas bahan bakar diesel pemanas
305 – 405 18 – 25 minyak gas berat bahan bakar pemanas
Sisa :
1.
minyak bisa menguap : minyak-minyak pelumas, lilin
parafin, vaselin
2.
bahan tak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi
¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾¾
(
Disadur dari Kimia Organik, Fessenden
& Fessenden :104)
Fraksi Gas ( < 30oC )
Bensin ( 30 – 180oC
)
Minyak Tanah ( 180 – 230oC
)
Minyak gas ( 230 – 305oC )
Minyak panas
Minyak gas berat ( 305 –
405oC )
Residu
Bagan Pemisahan
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi bensin yang diperoleh dari
proses ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyaraka, karena disamping jumlahnya
yang terlalu sedikit juga mutunya yang rendah. Untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas bensin dilakukan proses kertakan (cracking)
dan reformasi terhadap fraksi-fraksi bertitik didih tinggi. Kertakan katalitik berupa proses
pemanasan bahan bertitik didih tinggi di bawah tekanan dan disertai dengan
pemakaian katalis (tanah liat aluminium silikat dicuci dengan asam dan
dijadikan bubuk halus). Dalam proses ini molekul besar akan patah menjadi
fragmen-fragmen kecil. Kertakan kukus
adalah suatu teknik mengubah alkana menjadi alkena. Reformasi katalitik mengubah senyawa alifatik menjadi senyawa
aromatik.
Hidrokarbon rantai lurus terbakar
tidak merata. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketukan pada mesin yang
pada akhirnya akan mengurangi efisiensi tenaga yang dihasilkan dan
mengakibatkan ausnya mesin. Bahan bakar mobil yang baik terdiri dari alkana
bercabang dan senyawa aromatik yang terbakar lebih merata. Dulu, isooktana
(2,2,4-trimetilpentana) adalah alkana dengan sifat anti kertakan yang terbaik
untuk mobil, sedangkan n-heptana yang terburuk. Untuk menilkai kualitas bensin,
bahan bakar itu dibandingkan sdengan
campuran isooktana dan n-heptana, serta diberi bilangan oktana. Bilangan
oktana 100 berarti bahwa bensin itu setara dengan isooktana murni dalam hal sifat-sifat
pembakaran. Bensin dengan bilangan oktana 0 setara dengan heptana murni.
Bilangan oktana 75 diberikan kepada bensin yang setara dengan campuran 75%
isooktana dan 25% heptana. Bensin hasil destilasi langsung mempunyai bilangan
oktana sekitar 70. Beberapa senyawa mempunyai karakteristik bakar yang lebih
baik daripada isooktana, oleh karena itu dimungkinkan bilangan oktana lebih
tinggi dari 100.
Untuk mengurangi terjadinya ketukan,
dibutuhkan zat aditif. Beberapa zat aditif yang lazim dengan bilangan oktana di
atas 100 adalah benzena, etanol, t-butil alkohol dan t-butil metil eter. Bensin
yang banyak dipakai sekarang ini adalah bensi dengan aditif timbal / bensin
bertimbal (ethylfluid). Aditif dalam bensin bertimbal ini, terdiri dari
kira-kira 65% tetraetiltimbal (TEL), 26% 1,2-dibromoetana dan 10%
1,2-dikloroetana. Adanya hidrokarbon
terhalogenkan ini penting untuk mengubah timbal menjadi timbal dibromida yang
mudah menguap.
Bahan diskusi :
1) Apa akibat dari pemakaian TEL sebagai aditif
dalam bensin ?
2) Akibat apa yang akan terjadi jika kita
menggunakan bensin dengan isooktana murni ?
3) Bahan alternatif apakah yang dapat digunakan
sebagai pengganti bensin untuk mengurangi terjadinya pencemaran udara ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar