KIMIA
REDOKS
A. DEFINISI REDUKSI DAN
OKSIDASI
Apa yang dimaksud dengan reaksi reduksi/oksidasi ? |
*
Ditinjau dari hubungan dengan
oksigen,
Oksidasi adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen,
sedangkan reduksi adalah hilangnya/berkurangnya oksigen dalam suatu zat.
Contoh :
Oksidasi : Fe(s)
+ O2(g) è Fe2O3(s)
Reduksi : Fe2O3(s) + 3
CO(g) è 2 Fe(s)
+ 3 CO(g)
*
Ditinjau dari hubungannya dengan serah
terima elektron/naik turunnya bilangan oksidasi
Oksidasi adalah peristiwa lepasnya elektron dari suatu
zat/naiknya bilangan oksidasi. Reduksi
adalah peristiwa bertambahnya elektron pada suatu zat/turunnya bilangan
oksidasi.
Contoh :
Oksidasi : Cu(s) è Cu2+(s) + 2e
Reduksi : (Ag+(s)
+ e è Ag (s)
Total : Cu
+ 2 Ag+ è Cu2+
+ 2 Ag
Oksidasi 2 e
reduksi
1 e
B. BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi (BO/ biloks)
adalah suatu bilangan yang diberikan pada suatu unsur atau molekul menurut
aturan-aturan tertentu untuk menyatakan tingkat keteroksidasian / ketereduksiannya.
Harga dari BO ini berkaitan erat dengan jumlah elektron yang dilepaskan atau
yang diterima. Jika suatu zat menangkap elektron maka BO nya akan negatif. Sebaliknya
jika suatu zat melepaskan elektron, maka BO nya akan positif.
Aturan-aturan dalam penentuan
bilangan oksidasi :
1.
Unsur bebas/ molekul unsur mempunya BO sama dengan nol
Contoh : K, Na,
Fe, H2, O2 dll
2.
Fluorin, F memiliki BO sama dengan –1 pada semua
senyawa fluoridanya.
Contoh : BO
Fluor dalam NaF adalah –1
3. BO
unsur logam dalam senyawanya selalu positif . Logam golongan IA, IIA, IIIA(Al
dan Ga) BO sama dengan nomor golongannya.
4.
Bilangan oksidasi suatu unsur dalam ion tunggal sama
dengan muatannya.
Contoh : BO Fe
dalam ion Fe2+ adalah +2
BO Na dalam ion Na+ adalah +1, dll
5.
Bilangan oksidasi H umumnya sama dengan +1, kecuali
dalam senyawa hidrida (senyawa antara hidrogen dengan logam ), BO H sama dengan
–1.
Contoh : BO H
dalam HCl adalah +1
BO H dakam NaH adalah –1
6.
Bilangan oksidasi O dlam senyawa oksida umumnya sama
dengan –2, kecuali dalam senyawa peroksida (-1) dan superoksida (-1/2).
Contoh : BO
oksigen dalam H2O = -2
BO oksigen dalam H2O2
(Hidrogen Peroksida) adalah –1
BO oksigen dalam KO2
(Kalium Superoksida) adalah –1/2
7.
Jumlah BO unsur-unsur dalam suatu senyawa netral adalah
nol.
Contoh : Dalam
HNO3,
BO H + BO
N +
3.BO O = 0
8.
Jumlah BO unsur-unsur dalam suatu ion poliatom sama
dengan muatannya.
Contoh : Dalam
HSO4-,
BO H + BO
S +
4.BO O = -1
Catatan : Dalam
menentukan BO suatu unsur dalam senyawanya kita harus mendahulukan unsur yang
prioritasnya tertinggi (yang BO nya sudah pasti) dari pada unsur yang belum
pasti.
SOAL LATIHAN
Tentukan bilangan oksidasi dari unsur-unsur yang digaris bawahi berikut
ini !
A. Na2O F. Ba(NO3)2
B. BaCl2 G. NH4NO3
C. NaOH H.
KClO3
D. CaCO3 I. NaO2
E. (NH4)2SO4 J. KO
C. OKSIDATOR DAN REDUKTOR
Oksidator
adalah zat yang dapat menyebabkan zat lain teroksidasi. Oksidator sendiri akan
menangkap elektron dari zat yang dioksidasi sehingga akan mengalami reaksi
reduksi. Jadi oksidator mengalami reaksi reduksi. Redukjtor adalah zat yang dapat
menyebabkan zat lain terreduksi. Reduktor akan melepaskan elektronnya kepada
zat yang direduksinya. Dengan demikian reduktor akan mengalami reaksi oksidasi.
Contoh :
Tentukan oksidator dan reduktor pada reaksi :
1. Fe2O3(s) + 3 CO(g)
è 2 Fe(s)
+ 3 CO(g)
Reduktor
:
Oksidator :
2. Cu + 2 Ag+ è Cu2+
+ 2 Ag
Reduktor :
Oksidator :
D. REAKSI DISPROPORSIONASI/AUTOREDOKS
Apakah reaksi disproporsionasi itu ?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, perhatikan
reaksi berikut !
Cl2(g) + 2 OH-(aq) è Cl-(aq) + ClO-(aq) + H2O(l)
Reduktor : ................
Oksidator : ................
Kesimpulan :
Reaksi disproporsionasi/autoredoks adalah ……………………..
E. REAKSI REDUKSI DALAM PENGOLAHAN LOGAM
Logam yang
kita lihat dalam kehidupan sehari-hari merupakan kumpulan dari atom-atom logam
yang saling berikatan dengan ikatan logam. Unsur logam di alam tidaklah
terdapat dalam keaaan bebas, tetapi terdapat dalam bentuk senyawa dengan
unsur-unsur lain.
Prinsip pengolahan logam adalah mengubah unsur logam
dengan BO positif menjadi unsur logam bebas (BO sama dengan nol).
Reaksi umumnya dapat digambarkan sebagai berikut :
Lx+
+ x e è L
Reduksi
Jadi dalam
pengolahan logam terjadi reduksi ion
logam menjadi unsur logamnya.
Misalnya :
Pada pengolahan
besi terjadi reaksi :
Fe2O3(s) +
3 CO(g) è 2 Fe(s)
+ 3 CO(g)
Reduksi
Oksidasi
Jadi, Gas CO dalam reaksi pengolahan besi ini berfungsi
sebagai reduktor.
SOAL LATIHAN :
1.
Periksalah reaksi-reaksi berikut ini, apakah termasuk
reaksi redoks atau non redoks !
A. H2SO4
+
NaOH è Na2SO4 + H2O
B. Cu + H2SO4 è CuSO4 + H2
C. Fe2O3 + 3 H2SO4 è Fe2(SO4)3 + 3 H2O
D. 3 CuS + 8 H2O è 3 Cu(NO3)2 + 2
NO +
3 S + 4 H2O
2.
Tentukan oksidator, reduktor, hasil oksidasi dan hasil
reduksi dari reaksi :
A. Mg +
HNO3 è Mg(NO3)2 + NH4NO3 + H2O
B. 2 KClO3 + 3
S è 2 KCl
+ 3 SO2
3.
Reaksi berikut ini termasuk reaksi autoredoks atau
bukan ?
2 H2S + SO2 è 3 S
+ 2 H2O
F.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar